UPER Menangkan Kompetisi Internasional Dengan Pupuk Organik dari Limbah Kulit Bawang Merah
Di Indonesia sendiri masalah sampah masih menjadi salah satu hal yang cukup rumit untuk diatasi. Karena jumlah sampah yang besar belum diiringi dengan pengelolaan sampah yang tepat dan juga optimal. Salah satu penumpukan sampah berasal dari pasar tradisional bahkan di tahun 2021 sampel yang berasal dari pasar semakin meningkat hingga 17.3 % atau 636,400 ton.
Sebagian besar sampah pasar tradisional berasal dari kulit bawang merah. Dimana untuk sebagian orang, limbah kulit bawang merah ini adalah sampai tidak terpakai. Namun perlu Anda tahu bahwa sampah kulit bawang merah yang tadinya biasa hanya dibuang dimanfaatkan oleh sekelompok mahasiswa dari universitas terbaik Jakarta yaitu Universitas Pertamina, menjadi pupuk organik untuk penyubur tanaman.
Pupuk Organik dari Limbah Kulit Bawang Merah
Adapun pupuk organik yang dibuat mahasiswa UPER ini diberi nama O-Boost atau Onion Boost. Dimana pupuk ini tidak hanya sekedar pupuk yang bisa dipakai, tapi berkat karya pupuk dari kulit bawang merah ini mahasiswa-mahasiswa tersebut memenangkan Silver Medal dalam Indonesia International Invention Expo atau IIIE 2022.
Karya pupuk organik dari bawang merah ini justru mengungguli karya-karya dari perguruan tinggi lainnya tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dunia. Adapun proses pembuatan pupuk ini memerlukan waktu fermentasi sekitar 3 bulan. Fermentasi bertujuan untuk mendapatkan mikroorganisme yang bisa dimanfaatkan untuk Pupuk Organik Cair atau POC. Fermentasi juga berguna agar bisa memaksimalkan kandungan lain dalam pupuk, salah satunya senyawa flavonoid.
Pupuk satu ini dari hasil tes laboratorium punya berbagai kandungan lainnya tidak hanya flavonoid tapi juga senyawa fenolik, terpenoid dan juga zat pengatur tumbuh yang bisa menghambat pertumbuhan hama jadi tanaman lebih terangsang untuk pertumbuhan akar dan juga bunga.
Untuk mendapatkan formula terbaik pupuk organik dari kulit bawang merah para mahasiswa dari UPER ini, melakukan uji coba 3 sampel tanaman cabai tiga kali percobaan dalam waktu 40 hari. Sampel pertama tanaman cabai diberlakukan tanpa pupuk O-Boost, kemudian sampel kedua dengan O-Boost lalu tanaman yang ketiga penanaman cabai diberikan O-Boost dengan tambahan mikroorganisme lokal.
Dari ketiga percobaan tersebut didapatkan hasil bahwa tanaman cabai dengan penggunaan O-Boost membuat perkembangan tanaman lebih unggul dari segi tinggi, jumlah daun sampai jumlah buah. Tentu saja penggunaan pupuk ini tidak hanya bisa mengurangi limbah bawang merah, tapi juga baik untuk kesehatan dan lingkungan dibanding penggunaan pupuk kimia sintetik.
Dibimbing oleh dosen kimia, kampus swasta unggulan di Jakarta ini akan membuat produk O-Boost berikutnya akan diteliti lebih lanjut untuk skala yang lebih besar dan fokus pada kandungan pupuk POC untuk melawan hama pula. Karena seperti diketahui, saat ini pupuk organik dari bawang merah ini memiliki kemampuan untuk menyuburkan tanaman saja.
Belum ada Komentar untuk "UPER Menangkan Kompetisi Internasional Dengan Pupuk Organik dari Limbah Kulit Bawang Merah "
Posting Komentar